ANATOMI FISIOLOGI : SISTEM PENCERNAAN MANUSIA
Sistem pencernaan merupakan sistem yang memproses mengubah makanan dan menyerap sari makanan yang berupa nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Sistem pencernaan juga akan memecah molekul makanan yang kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan bantuan enzim sehingga mudah dicerna oleh tubuh. Sistem pencernaan pada manusia hampir sama dengan sistem pencernaan hewan lain yaitu terdapat mulut, lambung, usus, dan mengeluarkan kotorannya melewati anus.
1. Mulut, Tenggorokan & Kerongkongan
Mulut merupakan jalan masuk untuk sistem pencernaan dan sistem pernafasan. Bagian dalamdari mulut dilapisi oleh selaput lendir. Saluran dari kelenjar liur di pipi, dibawah lidah dan dibawah rahang mengalirkan isinya ke dalam mulut. Di dasar mulut terdapat lidah, yangberfungsi untuk merasakan dan mencampur makanan. Di belakang dan dibawah mulut terdapat tenggorokan (faring). Pengecapan dirasakan oleh organ perasa yang terdapat di permukaan lidah. Penciuman dirasakan oleh saraf olfaktorius di hidung. Pengecapan relatif sederhana, terdiri dari manis, asam, asin dan pahit.Penciuman lebih rumit, terdiri dari berbagai macam bau. Makanan dipotong-potong oleh gigi depan (incisivus) dan dikunyah oleh gigi belakang (molar, geraham), menjadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah dicerna. Ludah dari kelenjar ludah akan membungkus bagian-bagian dari makanan tersebut dengan enzim-enzim pencernaan dan mulai mencernanya.
Pada saat makan, aliran dari ludah membersihkan bakteri yang bisa menyebabkan pembusukan gigi dan kelainan lainnya. Ludah juga mengandung antibodi dan enzim (misalnya lisozim), yang memecah protein dan menyerang bakteri secara langsung. Proses menelan dimulai secara sadar dan berlanjut secara otomatis. Epiglotis akan tertutup agar makanan tidak masuk ke dalam pipa udara (trakea) dan ke paru-paru, sedangkan bagian atap mulut sebelah belakang (palatum mole, langit-langit lunak) terangkat agar makanan tidak masuk ke dalam hidung.
Kerongkongan (esofagus) merupakan saluran berotot yang berdinding tipis dan dilapisi oleh selaput lendir. Kerongkongan menghubungkan tenggorokan dengan lambung. Makanan didorong melalui kerongkongan bukan oleh gaya tarik bumi, tetapi oleh gelombang kontraksi dan relaksasi otot ritmik yang disebut dengan peristaltik.
2. Lambung
Lambung merupakan organ otot berongga yang besar dan berbentuk seperti kandang keledai, terdiri dari 3 bagian yaitu kardia, fundus dan antrum. Makanan masuk ke dalam lambung dari kerongkongan melalui otot berbentuk cincin (sfingter), yang bisa membuka dan menutup. Dalam keadaan normal, sfingter menghalangi masuknya kembali isi lambung ke dalam kerongkongan. Lambung berfungsi sebagai gudang makanan, yang berkontraksi secara ritmik untuk mencampur makanan dengan enzim-enzim.
Sel-sel yang melapisi lambung menghasilkan 3 zat penting:
- lender
- asam klorida
- prekursor pepsin (enzim yang memecahkan protein).
Lendir melindungi sel-sel lambung dari kerusakan oleh asam lambung dan enzim. Setiap kelainan pada lapisan lendir ini (apakah karena infeksi oleh bakteri Helicobacter pylori atau karena aspirin), bisa menyebabkan kerusakan yang mengarah kepada terbentuknya tukak lambung. Asam klorida menciptakan suasana yang sangat asam, yang diperlukan oleh pepsin guna memecah protein.Keasaman lambung yang tinggi juga berperan sebagai penghalang terhadap infeksi dengan cara membunuh berbagai bakteri.
Pelepasan asam dirangsang oleh:
- saraf yang menuju ke lambung
- gastrin (hormon yang dilepaskan oleh lambung)
- histamin (zat yang dilepaskan oleh lambung).
Pepsin bertanggungjawab atas pemecahan sekitar 10% protein. Pepsin merupakan satu-satunya enzim yang mencerna kolagen, yang merupakan suatu protein dan kandungan utama dari daging.Hanya beberapa zat yang bisa diserap langsung dari lambung (misalnya alkohol dan aspirin) dan itupun hanya dalam jumlah yang sangat kecil.
3. Usus halus
Lambung melepaskan makanan ke dalam usus dua belas jari (duodenum), yang merupakan bagian pertama dari usus halus. Makanan masuk ke dalam duodenum melalui sfingter pilorus dalam jumlah yang bisa dicerna oleh usus halus. Jika penuh, duodenum akan mengirimkan sinyal kepada lambung untuk berhenti mengalirkan makanan. Duodenum menerima enzim pankreatik dari pankreas dan empedu dari hati. Cairan tersebut (yang masuk ke dalam duodenum melalui lubang yang disebut sfingter Oddi) merupakan bagian yang penting dari proses pencernaan dan penyerapan. Gerakan peristaltik juga membantu pencernaan dan penyerapan dengan cara mengaduk dan mencampurnya dengan zat yang dihasilkan oleh usus.Beberapa senti pertama dari lapisan duodenum adalah licin, tetapi sisanya memiliki lipatan-lipatan, tonjolan-tonjolan kecil (vili) dan tonjolan yang lebih kecil (mikrovili). Vili dan mikrovili menyebabkan bertambahnya permukaan dari lapisan duodenum, sehingga menambah jumlah zat gizi yang diserap. Sisa dari usus halus, yang terletak dibawah duodenum, terdiri dari jejunum dan ileum. Bagian ini terutama bertanggungjawab atas penyerapan lemak dan zat gizi lainnya. Penyerapan ini diperbesar oleh permukaannya yang luas karena terdiri dari lipatan-lipatan, vili dan mikrovili. Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang mengangkut zat-zat yang diserap ke hati melalui vena porta. Dinding usus melepaskan lendir (yang melumasi isi usus) dan air (yang membantu melarutkan pecahan-pecahan makanan yang dicerna). Dinding usus juga melepaskan sejumlah kecil enzim yang mencerna protein, gula dan lemak.
Kepadatan dari isi usus berubah secara bertahap, seiring dengan perjalanannya melalui usus halus. Di dalam duodenum, air dengan cepat dipompa ke dalam isi usus untuk melarutkan keasaman lambung.Ketika melewati usus halus bagian bawah, isi usus menjadi lebih cair karena mengandung air, lendir dan enzim-enzim pankreatik.
4. Pankreas
Pankreas merupakan suatu organ yang terdiri dari 2 jaringan dasar:
- Asini, menghasilkan enzim-enzim pencernaan
- Pulau pankreas, menghasilkan hormon.
Pankreas melepaskan enzim pencernaan ke dalam duodenum dan melepaskan hormon ke dalam darah. Enzim-enzim pencernaan dihasilkan oleh sel-sel asini dan mengalir melalui berbagai saluran ke dalam duktus pankreatikus. Duktus pankreatikus akan bergabung dengan saluran empedu pada sfingter Oddi, dimana keduanya akan masuk ke dalam duodenum.
Enzim yang dilepaskan oleh pankreas akan mencerna protein, karbohidrat dan lemak. Enzim proteolitik memecah protein ke dalam bentuk yang dapat digunakan oleh tubuh dan dilepaskan dalam bentuk inaktif. Enzim ini hanya akan aktif jika telah mencapai saluran pencernaan. Pankreas juga melepaskan sejumlah besar sodium bikarbonat, yang berfungsi melindungi duodenum dengan cara menetralkan asam lambung.
Tiga hormon yang dihasilkan oleh pankreas adalah:
- Insulin, yang berfungsi menurunkan kadar gula dalam darah
- Glukagon, yang berfungsi menaikkan kadar gula dalam darah
- Somatostatin, yang berfungsi menghalangi pelepasan kedua hormon lainnya (insulin dan glukagon).
5. Hati
Hati merupakan sebuah organ yang besar dan memiliki berbagai fungsi, beberapa diantaranya berhubungan dengan pencernaan. Zat-zat gizi dari makanan diserap ke dalam dinding usus yang kaya akan pembuluh darah yang kecil-kecil (kapiler). Kapiler ini mengalirkan darah ke dalam vena yang bergabung dengan vena yang lebih besar dan pada akhirnya masuk ke dalam hati sebagai vena porta. Vena porta terbagi menjadi pembuluh-pembuluh kecil di dalam hati, dimana darah yang masuk diolah.
Darah diolah dalam 2 cara:
- Bakteri dan partikel asing lainnya yang diserap dari usus dibuang
- Berbagai zat gizi yang diserap dari usus selanjutnya dipecah sehingga dapat digunakan oleh tubuh.
Hati melakukan proses tersebut dengan kecepatan tinggi, setelah darah diperkaya dengan zat-zat gizi, darah dialirkan ke dalam sirkulasi umum.
Hati menghasilkan sekitar separuh dari seluruh kolesterol dalam tubuh, sisanya berasal dari makanan. Sekitar 80% kolesterol yang dihasilkan di hati digunakan untuk membuat empedu. Hati juga menghasilkan empedu, yang disimpan di dalam kandung empedu.
6. Kandung Empedu & Saluran Empedu
Empedu mengalir dari hati melalui duktus hepatikus kiri dan kanan, yang selanjutnya bergabung membentuk duktus hepatikus umum. Saluran ini kemudian bergabung dengan sebuah saluran yang berasal dari kandung empedu (duktus sistikus) untuk membentuk saluran empedu umum.
Duktus pankreatikus bergabung dengan saluran empedu umum dan masuk ke dalam duodenum.Sebelum makan, garam-garam empedu menumpuk di dalam kandung empedu dan hanya sedikit empedu yang mengalir dari hati. Makanan di dalam duodenum memicu serangkaian sinyal hormonal dan sinyal saraf sehingga kandung empedu berkontraksi. Sebagai akibatnya, empedu mengalir ke dalam duodenum dan bercampur dengan makanan.
Duktus pankreatikus bergabung dengan saluran empedu umum dan masuk ke dalam duodenum.Sebelum makan, garam-garam empedu menumpuk di dalam kandung empedu dan hanya sedikit empedu yang mengalir dari hati. Makanan di dalam duodenum memicu serangkaian sinyal hormonal dan sinyal saraf sehingga kandung empedu berkontraksi. Sebagai akibatnya, empedu mengalir ke dalam duodenum dan bercampur dengan makanan.
Empedu memiliki 2 fungsi penting:
- Membantu pencernaan dan penyerapan lemak
- Berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama hemoglobin yang berasal dari penghancuran sel darah merah dan kelebihan kolesterol.
Secara spesifik empedu berperan dalam berbagai proses berikut:
Garam empedu meningkatkan kelarutan kolesterol, lemak dan vitamin yang larut dalam lemak untuk membantu proses penyerapan
Garam empedu merangsang pelepasan air oleh usus besar untuk membantu menggerakkan isinya
Bilirubin (pigmen utama dari empedu) dibuang ke dalam empedu sebagai limbah dari sel darah merah yang dihancurkan
Obat dan limbah lainnya dibuang dalam empedu dan selanjutnya dibuang dari tubuh
Berbagai protein yang berperan dalam fungsi empedu dibuang di dalam empedu.
Garam empedu kembali diserap ke dalam usus halus, disuling oleh hati dan dialirkan kembali ke dalam empedu. Sirkulasi ini dikenal sebagai sirkulasi enterohepatik. Seluruh garam empedu di dalam tubuh mengalami sirkulasi sebanyak 10-12 kali/hari. Dalam setiap sirkulasi, sejumlah kecil garam empedu masuk ke dalam usus besar (kolon). Di dalam kolon, bakteri memecah garam empedu menjadi berbagai unsur pokok. Beberapa dari unsur pokok ini diserap kembali dan sisanya dibuang bersama tinja.
7. Usus besar
Usus besar terdiri dari:
- Kolon asendens (kanan)
- Kolon transversum
- Kolon desendens (kiri)
- Kolon sigmoid (berhubungan dengan rektum).
Apendiks (usus buntu) merupakan suatu tonjolan kecil berbentuk seperti tabung, yang terletak di kolon asendens, pada perbatasan kolon asendens dengan usus halus. Usus besar menghasilkan lendir dan berfungsi menyerap air dan elektrolit dari tinja. Ketika mencapai usus besar, isi usus berbentuk cairan, tetapi ketika mencapai rektum bentuknya menjadi padat. Banyaknya bakteri yang terdapat di dalam usus besar berfungsi mencerna beberapa bahan dan membantu penyerapan zat-zat gizi. Bakteri di dalam usus besar juga berfungsi membuat zat-zat penting, seperti vitamin K.
Bakteri ini penting untuk fungsi normal dari usus. Beberapa penyakit serta antibiotik bisa menyebabkan gangguan pada bakteri-bakteri di dalam usus besar. Akibatnya terjadi iritasi yang bisa menyebabkan dikeluarkannya lendir dan air, dan terjadilah diare.
8. Rektum & Anus
Rektum adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus. Biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens. Jika kolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam rektum, maka timbul keinginan untuk buang air besar.Orang dewasa dan anak yang lebih tua bisa menahan keinginan ini, tetapi bayi dan anak yang lebih muda mengalami kekurangan dalam pengendalian otot yang penting untuk menunda buang air besar. Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah keluar dari tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lainnya dari usus. Suatu cincin berotot (sfingter ani) menjaga agar anus tetap tertutup.
KEBUTUHAN NUTRISI
A. PROSES PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI SEL
1. Ingesti
· Memasukkan makanan kedalam rongga mulut
· Memotong makanan menjadi potongan-potongan yang halus ( proses pengunyahan ).
· Membasahi makanan dengan sekresi kelenjar salivarius/ kelenjar ludah
· Menelan makanan (deglutition)
2. Digesti
Makanan yang telah ditelan didorong oleh gerakan propulsive (pendorongan) melewati oropharynx dan esophagus menuju lambung untuk diproses lebih lanjut oleh enzim pencernaan dan asam lambung, meliputi :
· Tepung dipecah menjadi monosakarida oleh enzim amylase
· Protei dipecah menjadi dipeptida dan asam amino oleh enzim pepsin dan trypsin
· Lemak dipecah menjadi monogliserida dan asam lemak bebas oleh enzim lipase dan esterase
3. Absorbsi
Penyerapan monosakarida seperti glukosa, asam amino dan monogliseri asam-asam lemak, air, bikarbonat, dan kalsium dari lumen gastrointestinal ke aliran darah atau limfe
4. Defekasi
Pengeluaran sisa makanan yang tidak dicerna oleh tubuh melalui anus dalam bentuk feces.
Nutrisi yang Dibutuhkan oleh Sel Tubuh
Untuk pertumbuhan, perkembangan dan aktifitas sel diperlukan nutrisi yang cukup sehingga sel tubuh dapat tumbuh dan berkembang serta dapat menjalankan fungsinya. Nutrisi yang dibutuhkan oleh sel-sel tubuh secara garis besar meliputi: karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan air.
1. Karbohidrat
2. Lemak
3. Protein
4. Vitamin
5. Mineral
A. Proses Pengolahan Nutrisi di Dalam Tubuh
Zat makanan atau nutrisi yang kita makan akan diproses oleh sistem pencernaan makanan yang terdiri atas rongga oral, faring, esofagus, lambung, usus halus, pankreas, hati dan kandung empedu, usus besar, rectum, dan anus.
Ketika makanan masuk dalam rongga oral, makanan tersebut dicerna dengan bantuan gigi, lidah dan kelenjar saliva. Setelah makanan tersebut lunak maka akan ditelan menuju faring dan esofagus. Setelah melalui gerakan peristaltis esofagus, makanan masuk ke lambung akan diproses lagi dengan bantuan enzim pencernaan. Kemudian setelah melalui proses pencernaan di lambung, makanan akan masuk ke usus halus dan diproses lagi dengan bantuan enzin dan hormon, dan di absorbsi oleh usus halus. Makanan yang telah diproses di usus halus akan diseleksi oleh pankreas, hati dan kandung empedu. Makanan yang dibutuhkan oleh tubuh disalurkan ke seluruh sel sedangkan makanan yang tidak dibutuhkan akan masuk ke usus besar kemudian dikeluarkan melalui anus.
B. Cara Menyalurkan Nutrisi ke Seluruh Sel Tubuh
Makanan atau nutrisi yang telah diproses dalam sistem pencernaan akan diangkut oleh sistem sirkulasi (yang diatur oleh sistem kardiovaskular) yang membawa nutrien dan gas ke semua sel, jaringan, organ, dan sistem organ serta membawa membawa produk akhir metabolik keluar dari sel, jaringan, organ dan sistem organ.
Transpor nutrisi, gas, hormon, enzim dan zat-zat vital lainnya dibawa darah melalui pembuluh darah kapiler ke seluruh sel tubuh, kemudian zat-zat sisa dibawa darah menuju paru-paru, ginjal atau kulit untuk dikeluarkan oleh tubuh.
Seluruh jaringan (kumpulan dari beberapa sel) memiliki pembuluh darah kapiler kecuali kartilago, rambut, kuku dan kornea mata.
HORMON-HORMON TERKAIT DENGAN KEBUTUHAN NUTRISI MAKRO DAN MIKRO NUTRIEN
A. Pengertian Hormon
Hormon merupakan substansi kimia yang sangat aktif, yang tersusun atas senyawa protein.
B. Hormon-hormon yang terkait dengan
1. Gastrin
Gastirn diproduksi di dinding lambung. Distimulus untuk produksi makanan dalam lambung. Pengaruh hormon ini dalam mengatur pencernaan sebagai perangsang sekresi terus-menerus getah lambung.
Peregangan serta adanya jenis makanan tertentu dalam lambung menimbulkan dikeluarkannya hormon gastrin dari bagian mukosa antrum. Hormon ini mempunyai efek yang kuat menyebabkan sekresi getah lambung yang sangat asam oleh bagian fundus lambung. Akan tetapi, gastrin juga mempunyai efek perangsangan yang kuat pada fungsi motorik lambung. Yang paling penting, gastrin meningkatkan aktivitas pompa pilorus sedangkan pada saat yang sama melepaskan pilorus itu sendiri. Jadi, gastrin kuat pengaruhnya dalam mempermudah pengosongan lambung. Gastrin mempunyai efek konstriktor pada ujung bawah esofagus untuk mencegah refluks isi lambung ke dalam esofagus selama peningkatan aktivitas lambung
2.Enterogastron (sekretin)
Sekretin distimulus untuk produksi bubur makanan (chime) asam dalam duodenum. Pengaruh hormon ini dalam proses pencernaan yaitu merangsang pankreas untuk mengeluarkan bikarbonat, yang menetralkan bubur makanan (chime) asam dalam duodenum.
Sekretin merangsang sekresi usus serta pengeluaran bikarbonat oleh pankreas, untuk menetralkan asam. Hal ini penting karena enzim-enzim yang diperlukan untuk pencernaan di usus halus tidak dapat bekerja dalam lingkungan asam.
3. Cholecystokinin (CCK)
Cholecystokinin (CCK) diproduksi di dinding duodenum. Distimulus untuk produksi asam amino atau asam lemak dalam chime. Pengaruhnya untuk merangsang pancreas mengeluarkan enzim pancreas ke dalam usus halus, merangsang kantung empedu untuk berkontraksi, yang mengeluarkan empedu ke dalam usus halus.
Cholecystokinin (CCK) dilepaskan dari usus halus terutama sebagai respons terhadap lemak. CCK menyebabkan sekresi usus, kontraksi kandung empedu, dan pengeluaran empedu. Empedu penting untuk pencernaan lemak.
Duodenum menerima enzim pankreatik dari pankreas dan empedu dari hati. Cairan tersebut (yang masuk ke dalam duodenum melalui lubang yang disebut sfingter Oddi) merupakan bagian yang penting dari proses pencernaan dan penyerapan.
4. Enterogastron lain
Tempat produksi dinding duodenum. Distimulus untuk produksi chime dalam duodenum. Pengaruhnya menghambat peristalsis (memperlambat masuknya makanan dalam usus halus).
C. Makronutrien dan Mikronutrien
1. Makronutrien
· Karbohidrat
Karbohidrat adalah kelompok nutrien yang penting dalam susunan makanan dan Merupakan zat utama penunjang tubuh dlm penyediaan energi yg berbentuk glukosa.
v Dalam sel glukosa di rubah menjadi energi dengan proses oksidasi yg menghaslkan ATP, kalori & zat buangan (air & CO2).
v Penyimpanan glukosa dlm bentuk glikogen --- di hati dan otot
v Glikogen sewaktu2 di rubah menjadi glukosa kembali bila tubuh memerlukan.
v Glikogen akan mensuplai keb.energi bila glukosasdh tidak memungkinkan lagi & dapat berjalan selama 12 jam.
v Bila glikogen & glukosa habis --- tubuh akan memecah protein & lemak sebagai bahan energi
v Jumlah karbohidrat yang dibutuhkan tbh : 60% energ keseluruhan.
v Keb karbohidrat u/ org dws dgn aktivits sedang 5,5 gr/KgBB/hari.(1 gr karb.membrkn energi 4 kalori)
v Proses masuknya glukosa ke intra sel sangat dibantu dgn prn insulin
v Makanan yang mengandung tinggi karbohidrat : padi,roti,susu,buah,sayur, umbi-umbian.
Fungsi Karbohidrat
1. Sumber energi
2. Pemberi rasa manis pada makanan
3. Penghemat protein
4. Pengatur metabolisme lemak
· Lemak
Lemak adalah sumber energy bagi tubuh, dengan bobot energinya lebih besar dari karbohidrat dan protein.
Fungsi
Fungsi lemak dalam susunan makanan:
ü Sumber energi: setiap 1 gr lemak menyediakan 38 kj (9 kkal)
ü Pembentukan jaringan adiposa. Kelebihan lemak tdk langsung digunakan sebagai energi melainkan disimpan dijaringan dlm jaringan adiposa
ü Sumber asam lemak esensial. Asam lemak esensial mutlak diperlukan oleh tubuh agar dpat berfungsi secara normal
ü Penyerapan vitamin larut lemak. Jenis lemak tertentu didalam susunan makanan membantu tercukupinya asupan vit. A, D, E dan K yang larut dalam lemak.
· Protein
Protein adalah molekul makro yang mempunyai berat molekul antara lima ribu hingga beberapa juta. Protein terdiri atas rantai-rantai panjang asam amino, yang terikat satu sama lain dalam ikatan peptida. Asam amino terdiri atas unsur-unsur karbon, hidrogen, oksigen dan nitrogen; beberapa asam amino di samping itu mengandung unsur-unsur fosfor, besi, sulfur, iodium, dan kobalt. Unsur nitrogen adalah unsur utama protein, karena terdapat di dalam semua protein akan tetapi tidak terdapat di dalam karbohidrat dan lemak. Unsur nitrogen merupakan 16% dari berat protein.
Fungsi Protein
1. Pertumbuhan dan pemeliharaan.
2. Pembentukan ikatan-ikatan esensial tubuh.
3. Mengatur keseimbangan air.
4. Memelihara netralitas tubuh.
5. Pembentukan antibodi
6. Mengangkut zat-zat gizi
7. Sumber energi.
2. Mikronutrien
· Vitamin
Vitamin adalah zat – zat organik kompleks yang dibutuhkan dalam jumlah sangat sedikit dan pada umumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh. Oleh karena itu, harus didatangkan dari luar yaitu makanan. Vitamin dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu : vitamin larut dalam lemak (vitamin A, D, E, K) dan vitamin larut dalam air.
Perbedaan antara vitamin yang larut dalam lemak dan dalam air
Vitamin larut lemak
|
Vitamin larut air
|
Larut dalam lemak dan pelarut lemak
|
Larut dalam air
|
Kelebihan konsumsi dari yang dibutuhkan disimpan dalam tubuh.
|
Simpanan sebagai kelebihan kebutuhan sangat sedikit.
|
Dikeluarkan dalam jumlah kecil melalui empedu
|
Dikeluarkan melalui urin.
|
Gejala defisiensi berkembang lambat.
|
Gejala defisiensi sering terjadi dengan cepat.
|
Tidak selalu perlu ada dalam makanan sehari – hari.
|
Harus selalu ada dalam makanan sehari – hari.
|
Mempunyai precursor atau provitamin.
|
Umumnya tidak mempunyai precursor.
|
Hanya mengandung unsur C,H, dan O.
|
Selain C, H, dan O juga mengandung N, kadang – kadang S dan Co.
|
Diabsorpsi melalui system limfa.
|
Diabsorpsi melalui vena porta.
|
Hanya dibutuhkan oleh organisme kompleks.
|
Dibutuhkan oleh organisme sederhana dan kompleks.
|
Beberapa jenis bersifat toksik pada jumlah relative rendah (6 – 10 x KGA)
|
Bersifat toksik hanya pada dosis tinggi atau megadosis (> 10 x KGA)
|
· Mineral
Tubuh tidak mampu mensintesa mineral sehingga unsure-unsur ini harus disediakan lewat makanan (essensial).Diperlukan dalam jumlah sedikit sekali (trace element).
D. Hormon yang terkait dengan kebutuhan nutrisi
1. Hormon Insulin
Insulin adalah hormon yang dihasilkan oleh sel beta pankreas yang berfungsi untuk menurunkan kadar gula darah serta hormon yang mengatur metabolisme karbohidrat dan lemak dalam tubuh. Insulin menyebabkan sel-sel di hati, otot, dan jaringan lemak untuk mengambil glukosa dari darah, menyimpannya sebagai glikogen di hati dan otot.
Mekanisme kerja hormon insulin
Ketika kadar glukosa darah turun di bawah tingkat tertentu, tubuh mulai menggunakan gula disimpan sebagai sumber energi melalui glikogenolisis, yang memecah glikogen yang tersimpan di hati dan otot menjadi glukosa, yang kemudian dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi. Seperti tingkat adalah mekanisme metabolisme pusat kontrol, statusnya juga digunakan sebagai sinyal kontrol untuk sistem tubuh lainnya (seperti penyerapan asam amino oleh sel-sel tubuh). Selain itu, memiliki beberapa efek anabolik lain di seluruh tubuh.
Fungsi :
Fungsi insulin yang mengikat :
• Aktivitas hormon.
• Binding protein.
• Proses metabolisme glukosa.
• Generasi metabolit prekursor dan energi.
• Respons fase-akut, dan lain- lain.
• Aktivitas hormon.
• Binding protein.
• Proses metabolisme glukosa.
• Generasi metabolit prekursor dan energi.
• Respons fase-akut, dan lain- lain.
2. Hormon Glukagon
Glukagon adalah suatu hormon yang dikeluarkan oleh pankreas, yang berfungsi untuk meningkatkan kadar glukosa darah.
Glukosa disimpan dalam hati dalam bentuk glikogen, yang merupakan pati-seperti polimer rantai terdiri dari molekul glukosa. Sel-sel hati (hepatosit) memiliki reseptor glukagon. Ketika glukagon mengikat pada reseptor glukagon, sel-sel hati mengubah glikogen menjadi polimer molekul glukosa individu, dan melepaskan mereka ke dalam aliran darah, dalam proses yang dikenal sebagai glikogenolisis. Apabila glukosa sudah habis, glukagon kemudian mendorong hati untuk mensintesis glukosa tambahan oleh glukoneogenesis. Glukagon mematikan glikolisis di hati, menyebabkan intermediet glikolisis akan shuttled untuk glukoneogenesis.
Fungsi molekul reseptor yang mengikat :
• Aktivitas hormon.
• Glukagon reseptor yang mengikat.
• Glukagon reseptor yang mengikat.
Mekanisme kerja/ fisiologi
Glucagon berperan menaikkan kadar gula yang rendah, dan cara kerja hormon ini merupakan kebalikan hormon insulin. Hormon yang dikeluarkan oleh pankreas yang berguna untuk meningkatkan kadar glukosa darah. Glukagon memiliki efek yang berkebalikan dengan insulin. Insulin dikenal sebagai hormon yang menurunkan kadar glukosa darah.
Glukagon dan insulin merupakan bagian dari sistem umpan balik yang membuat kadar glukosa darah berada pada tingkatan yang stabil.
3. Hormon Pertumbuhan ( Growth Hormone )
Hormon pertumbuhan (GH) adalah hormon peptida yang merangsang pertumbuhan, reproduksi sel dan regenerasi pada manusia dan hewan lainnya.
Fungsi :
Hormon pertumbuhan digunakan sebagai obat resep dalam pengobatan untuk mengobati gangguan pertumbuhan anak dan defisiensi hormon pertumbuhan dewasa.
Mekanisme kerja/fisiologi
Hormon pertumbuhan manusia (HGH) adalah hormon yang bertanggung jawab atas pertumbuhan manusia sejak dari kecil sampai dia tumbuh besar. Setelah manusia sudah bertumbuh besar, bukan berarti hormon ini tidak berguna, akan tetapi hormon ini bertugas untuk menjaga agar organ tubuh tetap pada kondisi yang prima. Kelenjar yang bertanggung jawab untuk memproduksi HGH adalah kelenjar pituitary.
HGH yang dihasilkan oleh kelenjar pituitary pertama-tama mengalir melalui pembuluh darah menuju ke organ hati. Di dalam hati, HGH dirubah menjadi IGF 1 (insulinlike Growth Factor 1). Lalu melalui peredaran darah pula, IGF 1 dialirkan keseluruh organ-organ yang ada di tubuh manusia. IGF 1 inilah yang bertanggung jawab untuk memelihara seluruh organ-organ di dalam tubuh manusia. Oleh karena terpeliharanya organ-organ di dalam tubuh manusia, maka system imunisasi di dalam tubuh manusia juga ikut terpelihara.
Hormon Pertumbuhan Manusia akan berkurang seiring dengan pertambahan usia. Pada umur 60 tahun volume Hormon Pertumbuhan hanya tinggal sebesar 25% jika dibandingkan dengan usia 21 tahun. Faktor-faktor yang membuat proses penuaan manusia jauh lebih cepat dari yang seharusnya adalah factor pola hidup yang tidak sehat.
4. Hormon Tiroksin
Tiroksin adalah hormon utama yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid. Ini mendorong sintesis protein (blending) dan pertumbuhan, dan juga membantu mengatur metabolisme tubuh.
Mekanisme kerja
Tiroksin diproduksi oleh kelenjar tiroid dengan cara yang sangat kompleks. Ketika tingkat tiroksin dalam darah adalah rendah, hipotalamus otak (bagian dari otak yang mengatur fungsi tubuh) menghasilkan hormon thyrotropin-releasing. Hal ini merangsang kelenjar pituitary untuk menghasilkan Thyrotropin. Thyrotropin adalah hormon thyroid-stimulating hormone (TSH) yang menggairahkan kelenjar tiroid. Ketika tingkat tiroksin dalam darah adalah tinggi, hipotalamus melepaskan hormon yang menghambat produksi TSH. Sehingga kelenjer tiroid menghasilkan hormon tiroksin yang berfungsi mengatur dan menormalkan jumlah hormon tiroksin tersebut dalam darah.
Fungsi :
Fungsi hormon tiroksin yaitu mengatur pertukaran zat (metabolisme) di dalam tubuh serta mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tubuh secara mental.
Pengaturan sekresi
· Hormon masuk ke dalam sel dan berikatan dengan protein pembawa
· Protein membawa hormone ke dalam inti sel
· Reseptor dilepaskan untuk digunakan kembali
· Hormon berinteraksi secara bolak – balik dengan AND pada kromosom
· Interaksi hormone mengaktifkan gen dan memproduksi messenger ARM (mRNA)
· mRNA keluar dari kromosom dan memulai pembentukan protein (biasanya enzim) pada robosom. Enzim yang baru dibentuk inilah melakukan perintah.
5. Hormon Kortisol ( Cortisol Hormone )
Kortisol adalah hormon steroid, lebih khusus glukokortikoid, yang diproduksi oleh kelenjar adrenal. Hal ini dirilis dalam respon terhadap stress dan tingkat rendah glukokortikoid darah.
Fungsi
Fungsi utama dalam tubuh :
· Meningkatkan gula darah melalui glukoneogenesis
· Menekan sistem kekebalan tubuh
· Membantu dalam metabolisme lemak, protein, dan karbohidrat
6. Hormon Somatostatin
Somatostatin (SS) adalah peptida yang dihasilkan oleh beberapa jaringan tubuh, termasuk hipotalamus. Somatostatin dijumpai di sel D pulau langerhans pankreas.
Fungsi:
Somatostatin menghambat pelepasan hormon pertumbuhan dalam menanggapi peningkatan GHRH dan faktor-faktor stimulasi lain seperti konsentrasi glukosa darah rendah.
7. Hormon Epinefrin / Norepinefrin
Norepinefrin merupakan sebuah katekolamin dengan peran ganda termasuk sebagai hormon dan neurotransmitter. Daerah tubuh yang menghasilkan, atau yang dipengaruhi oleh norepinefrin digambarkan sebagai noradrenergik. Epinefrin dan norepinefrin ini di hasilkan oleh kelenjar adrenal dimana fungsinya bagi metabolisme yaitu berperan dalam pembentukan energi pada proses glikogenesis.
Fungsi :
1) Sebagai neurotransmitter dilepaskan dari neuron simpatis yang mempengaruhi jantung. Peningkatan norepinefrin dari saraf simpatik meningkatkan laju kontraksi.
2) Sebagai hormon stres, norepinefrin mempengaruhi bagian otak, seperti amigdala, di mana perhatian dan tanggapan dikendalikan.
3) Ketika norepinefrin bertindak sebagai obat, sehingga meningkatkan tekanan darah dengan meningkatkan tonus vaskular (ketegangan otot) melalui α-adrenergik reseptor aktivasi, hal ini menyebabkan refleks kompensasi yang mengakibatkan penurunan denyut jantung.
4) Dimana fungsi hormon epinefrin yaitu hormon ini berperan dalam pembentukan energi pada proses glukogenolisis.
Mekanisme kerja/ fisiologi dari hormon norepinefrin
· Mengurangi kecepatan absorbsi dari anestesi lokal sehingga reaksi toksis yang serius oleh karena kadar maximum obat anestesi lokal di dalam darah yang sangat tinggi dapat dicegah.
· Menyebabkan penyerapan obat anestesi lokal terjadi secara perlahan,hal ini dapat memperpanjang masa kerja anestesi lokal dan juga dapat meningkatkan frekuensi keberhasilan blokade saraf.
· Menghentikan perdarahan kapiler akibat pembedahan
METABOLISME KARBOHIDRAT,LEMAK DAN PROTEIN
· Metabolisme Karbohidrat
- Dibawah pengaruh insulin dirubah menjadi glikogen dan disimpan dalam hepar
- Masuk kedalam sirkulasi secara langsung dan dimetabolisir oleh jaringan tubuh secara langsung
- Dirubah menjadi cadangan lemak
- Disimpan dalam otot dalam bentuk glikogen dengan bantuan insulin
Metabolisme Protein
merupakan metabolisme dari asam amino itu sendiri.Kira-kira 75% asam amino digunakan untuk sintesis protein.Asam-asam amino dapat diperoleh dari protein yang kita makan atau dari hasil degradasi protein di dalam tubuh kita. Degradasi ini merupakan proses kontinu.
Asam amino selanjutnya digunakan untuk sintesis protein, diperoleh dari makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan (protein nabati), dan makanan dari hewan (protein hewani)
· ¾ zat padat tubuh terdiri dari protein (otot, enzim, protein plasma, antibodi, hormon)
· Protein merupakan rangkaian asam amino dengan ikatan peptide
· Banyak protein terdiri ikatan komplek dengan fibril → protein fibrosa
· Macam protein fibrosa: kolagen (tendon, kartilago, tulang); elastin (arteri); keratin (rambut, kuku); dan aktin-miosin
· Metabolisme Lemak
adalah mengubah lemak menjadi gliserol dan asam lemak.Gliserol mengikuti jalan metabolisme glukosa.Sedangkan Oksidasi asam lemak yaitu rangkaian atom C dipecah menjadi fragmen 2-C melalui Beta-Oksidasi. Proses ini menyangkut pertautan koenzim A pada gugusan Karboksil (COOH) akhir dari molekul asam lemak. Hasilnya yaitu pembentukan beberapa komponen 2-C yang disebut Asetil Ko-A. jumlahnya tergantung pada jumlah atom C pada asam lemak. Keton Bodies atau badan-badan keton yaitu hasil akhir oksidasi asam lemak, terdiri dari: Asam aseto asetat, β-hidroksi butirat, dan Aseton.
METABOLISME PURIN,PIRIMIDIN,PORFIRIN
Ø Metabolisme Purin
Adenosin → Inosin → Hiposantin → Santin → Asam Urat
Guanosin → Guanin → Santin → Asam Urat
Santin oksidase adalah enzim yang merubah santin → asam urat, enzim tsb banyak terdapat di: hati, ginjal, usus halus
Penyakit Gout (pirai) ditandai oleh tingginya asam urat dalam tubuh, sehingga terjadi penimbunan dibawah kulit berbentuk tophi
Ø Metabolisme Pirimidin
· Sitosin → Urasil → Dihidrourasil → Asam β ureidopropionat → CO2 + NH3
· Timin → Dihidrotimin → Asam β ureidoisobutirat → CO2 + NH3
· Katabolisme pirimidin terutama berlangsung di hati
Ø Metabolisme Porfirin
· Protein hemoglobin merupakan protein yang terdiri dari rantai polipeptida yang dinamakan APOPROTEIN dan gugus lain, yaitu gugus PROSTETIK.
· Perkataan hemoglobin adalah singkatn kata yang mempunyai arti globulin darah. Protein tersebut mengandung porfirin yang terikat pada besi di samping polimer asam amino. Oleh karenanya porfirin besi disebut HAEMA sedangkankan apoproteinnya disebut GLOBIN.
· Sintesis dan katabolisma hemoprotein dan berbagai protein lain yang mengandung Fe terjadi secara terus menerus dalam tubuh seiring dengan sintesis dan katabolisme porfirin serta pemakaian kembali atom Fe.
PEMBENTUKAN UREA
Urea adalah suatu senyawa organik yang terdiri dari unsur karbon, hidrogen,oksigen dan nitrogen dengan rumus CON2H4 atau (NH2)2CO. Urea juga dikenal dengan nama carbamide yang terutama digunakan di kawasan Eropa. Nama lain yang juga sering dipakai adalah carbamide resin, isourea, carbonyl diamide dan carbonyldiamine. Senyawa ini adalah senyawa organik sintesis pertama yang berhasil dibuat dari senyawa anorganik, yang akhirnya meruntuhkan konsepvitalisme.Urea merupakan produk metabolik mengandung nitrogen dari katabolisme protein pada manusia.
Hampir seluruh ureum dibentuk di dalam hati, dari metabolisme protein (asam amino).Urea berdifusi bebas masuk ke dalam cairan intra sel dan ekstrasel.Zat ini dipekatkan dalam urinuntuk diekskresikan.
Lebih dari 90% urea diekskresikan melalui ginjal, dansebagian melalui saluran gastrointestinal dan kulit.Pada ginjal normal, 40% sampai 70% urea yang sangat difusif bergerak secara pasif keluar dari tubula ginjal dan ke dalam interstitium, yang pada akhirnya memasuki plasmakembali.
KEADAAN KENYANG DAN PUASA
Ø Kenyang
Selama makan, kita memasukkan karbohidrat, lemak, dan protein, yang kemudian dicerna dan di serap.Sebagian bahan makanan digunakan dalam jalur-jalur yang menghasilkan ATP, untuk memenuhi kebutuhan energi tubuh dibawa ke depot bahan bakar, tempat bahan tersebut disimpan.
Selama periode dari permulaan absorbsi sampai selesai, kita berada dalam keadaan kenyang atau keadaan absorptive.
Ø Puasa
Kadar glukosa darah memuncak pada waktu sekitar 1 jam setelah makan, dua jam setelah makan, kadar kembali ke rentang puasa (antara 80-100mg/dL) seiring dengan oksidasi atau pengubahan glukosa menjadi bentuk simpanan bahan bakar oleh jaringan penurunan glukosa menyebabkan penurunan sekresi insulin.
Namun, apabila kita berpuasa terus selama 12 jam,, kita masuk ke status basal yang di kenal sebagai keaadaan pasca obsobtif.
Manfaat puasa bagi kesehatan tubuh :
1) Memberi kesempatan beristirahat bagi sistim pencernaan dari seluruh kegiatan mencerna makanan dan minumam.
2) Memberi kesempatan bagi sel dan jaringan tumbuh untuk memperbarui diri setelah di gunakan terus menerus selama sebelas bulan.
3) Menghindarkan penderita diabetes, tekanan darah tinggi, kencing batu dari kelebihan makanan tertentu yang menyebabkan atau memperparah penyakit tersebut.
4) Melatih kemampuan untuk lebih dapat mengendalikan emosi, menjadi lebih sabar dan memiliki kesehatan mental yang prima dalam menghadapi berbagai tekanan dalam kehidupan.
TANDA DAN GEJALA KEBUTUHAN NUTRISI
1. Penampilan umum
Tanda dari nutrisi yang baik yang dapat dilihat dari penampilan umumnya adalah responsive. Gejala yang dapat dilihat jjika nutrisi yang kurang baik adalah lesu.
2. Postur
Tanda nutrisi yang baik dapat lihat dari postur yang tegak, lengan dan tungkai lurus.Gejala yang timbul jika nutrisi kurang baik adalah bahu kendur, dada cekung dan punggung bungkuk.
3. Otot
Tanda yang dapat dilihat jika nutrisi terpenuhi dengan baik adalah otot berkembang dengan baik, kuat, da terdapat lemak dibawah kulit.
Sedangkan gejala yang dapat dilihat jika kecukupan nutrisi buruk adalah penampilan lemah, sering merasa nyeri dan edema.
4. Kontrol system saraf
Seseorang yang memiliki nutrisi yang baik dapat dilihat kurang iritabilitas atau kelelahan dan memiliki kestabilan psikologis.
Gejala yang timbul jika nutrisi kecukupan nutrisi krang baik adalah iritabilitas, bingung, tangan dan kaki terasa terbakar dan kesemutan.
5. Fungsi kardiovaskuler
Tanda : laju denyut dan irama jntung normal, tekanan darah normal.
Gejala : laju denyut janung cepat (di atas 100 kali/menit),irama tidak normal dan tekanan darah meningkat.
6. Vitalitas umum
Tanda : bertenaga, penampilan kuat
Gejala : mudah lelah, kurang energy, mudah tertidur dan mudah capek
7. Rambut
Tanda kecukupan nutrisi baik: rambut berkilau, kuat, kulit kepala sehat.
Gejala jika kecukupan nutrisi buruk : rambut kusam, kusut, kering, tipis dan kasar, mudah rontok.
8. Kulit
Tanda kecukupan nutrisi yang baik : kulit halus dan sedikit lembab dengan warna baik.
Gejala yang dapat dilihat jika nutrisi tidak baik : kasar, kering, bersisik, pucat.
9. Wajah dan leher
Tanda kecukupan nutrisi yang baik : warna merata, halus, penampilan sehat.
Gejala yang dapat dilihat jika nutrisi buruk : wajah berminyak, bersisik, kulit gelap di pipi dan dibawah mata, wajah kasar disekitar hidung dan mulut.
10. Bibir
Tanda kecukupan nutrisi yang baik : halus, penampilan lembab (tidak pecah-pecah atau bengkak).
Gejala jika nutrisi buruk : kering, lesi angular pada sudut mulut.
11. Gusi
Tanda jika kecukupan nutrisi baik : warna merah muda, tidak bengkak atau berdarah.
Gejala jika kecukupan nutrisi buruk : gusi bengkak dan mudah berdarah.
12. Lidah
Tanda jika kecukupan nutrisi baik : warna merah muda, halus. Gejala jika kecukupan nutrisi buruk : penampilan bengkak, kasar, warna daging.
13. Gigi
Tanda jika kecukupan nutrisi baik : gigi tidak berlubang dan nyeri.
Gejala jika kecukupan nutrisi buruk : penampilan salah posisi.
14. Mata
Tanda jika kecukupan nutrisi baik : mata terang, jernih, penampilan bersinar
Gejala jika kecukupan nutrisi buruk : kekeringan membrane mata, kemerahan, kering.
15. Kuku
Tanda jika kecukupan nutrisi baik : penampilan keras, merah muda
Gejala jika kecukupan nutrisi buruk : kuku mudah patah.
16. Kaki atau tungkai
Tanda jika kecukupan nutrisi baik : tidak nyeri, lemah, dan bengkak.
Gejala jika kecukupan nutrisi tidak baik : edema betis, kesemutan dan lemah.
Gangguan Pemeuhan Nutrisi
· Gangguan ingesti
· Gangguan sekresi
· Gangguan absorbsi
· Gangguan transportasi/distribusi
- Gangguan metabolisme
KEBUTUHAN NUTRISI PADA PASIEN TIRAH BARING
Cara menghitug kalori : BMR + Aktivitas + SDA , dengan demikian urutannya
1.Tentukan BMR
Perhitungan BMR dengan persamaan Irecton – Jones digunakan pada pasien sakit berat dimana tidak jika ada maka diisi 0 dan jiika ada diisi 1
Ventilator
|
1784 – 11 (umur) + 5 (BB) + 239 (trauma) + 804 (luka bakar)
|
Spontan
|
629 – 11 (umur) + 25 (BB) + 609 (obesitas)
|
2. Tentukan berat/ringan/jenis aktivitas
No
|
Tujuan
|
Tingkat Aktivitas / Penyakit
(Kal/kg)
| |||
Rendah
|
Sedang
|
Berat
| |||
1
|
Menurunkan BB
|
15
|
20
|
25
| |
2
|
Mempertahankan BB
|
20
|
25
|
30
| |
3
|
Menambah BB
|
25
|
30
|
35
| |
3.Menghitung SDA
Diperkirakan besarnya SDA adalah 10% jumlah energi dan energi aktivitas
INDEKS MASA TUBUH
IMT = BB
(TB) 2
<20 : underweight
20-25 : normal
25-30 : overweight
>30 : obese
Tidak ada komentar:
Posting Komentar